Kamis, 02 Juni 2011

Perencanaan Keuangan Anak Usia 23-30 Tahun


Mereka yang berusia 23-30 tahun berada dalam kelompok usia yang penuh gejolak dan emosi. Gejolak dan emosi ini akan lebih berkurang bila pada saat usia sebelumnya sudah diberi bimbingan perencanaan keuangan seperti yang sudah dibahas pada posting sebelumnya.
Kita tentu masih ingat, saat menerima uang gaji pertama. Hati gembira sekali. Terutama karena kita merasa sudah menjadi manusia produktif yang tidak bergantung pada orangtua, bahkan bisa mulai membantu orangtua. Maka tantangan pada kelompok usia ini adalah bagaimana menggunakan uang, karena:
  • Dalam kelompok ini, penggunaan uang yang tidak terkendali bisa mengakibatkan jatuh dalam problem keuangan berupa kebangkrutan. Misalnya karena hutang kartu kredit.
  • Bila kelompok ini mulai merencanakan pensiun, maka dana pensiun akan lebih mudah tercapai, karena memulainya lebih dini, seperti yang telah dibahas pada posting sebelumnya.

TENTUKAN TUJUAN

Pada kelompok usia ini, kita bisa siap membangun kesejahteraan masa depan, atau kita bisa lengah sehingga terlambat membangun kesejahteraan masa depan. Untuk siap, kita harus menentukan sebuah tujuan keuangan.
Contoh tujuan keuangan:
  1. Tujuan Jangka Panjang. Mempersiapkan dana pensiun yang cukup, tidak perlu bekerja keras seperti saat ini, dan tidak tergantung pada orang lain.
  2. Tujuan Jangka Menengah. Mempersiapkan Dana Pernikahan dan Dana KPR Rumah, ruko, atau apartemen pada 10 tahun ke depan. 
  3.  Tujuan Jangka Pendek. Memiliki mobil pribadi untuk transportasi bekerja, atau uang muka untuk mulai KPR dalam 3 tahun ke depan, jalan-jalan atau wisata keluar  dalam 2 tahun ke depan.
TARGET PERTUMBUHAN DAN STRATEGI INVESTASI

Umpama si Gwen memliliki tujuan keuangan pensiun sejahtera yang nilainya minimal sama dengan kualitas hidupnya saat ini. Pengeluaran bulanan sekarang adalah Rp 5 juta per bulan, atau Rp 60 juta per tahun. Biasanya setelah pensiun, seseorang tidak lagi membutuhkan transportasi untuk ke tempat kerja sesering seperti sebelumnya, jadi Gwen memperkirakan kebutuhan setahun adalah Rp 50 juta.
Maka:
  • Kebutuhan hidup Gwen sekarang Rp 50 juta per tahun (2011) 
  •  Usia sekarang 25 tahun (2011), usia pensiun 55 tahun (2041), maka waktu akumulasi sama dengan 30 tahun. 
  •  Inflasi 10% per tahun. 
  •  Kebutuhan di tahun 2041 nanti sama dengan Rp 872.470.133,- /tahun (future value selama 30 tahun dengan inflasi 10%) adalah setara dengan Rp 50 juta pada tahun 2011 ini. 
  •  Lama masa pensiun 15 tahun sampai usia 70 tahun. 
  •  Maka total kebutuhan selama 15 tahun = 15x = Rp 13.087.051.702,-
Wah, besar sekali Rp13milyar!!! Bagaimana cara mencapainya? Apakah mungkin Gwen mampu melakukannya? Mari kita lihat financial model (tabel A di bawah ini), dengan waktu akumul;asi 30 tahun, dan strategi investasi dengan asumsi pertumbuhan yang berbeda-beda.
Ternyata dalam rentang waktu 30 tahun:
  • Dibutuhkan setoran sekaligus Rp 197 juta bila pertumbuhan 15%, atau setoran sekaligus Rp 55 juta bila pertumbuhan 20%, atau setoran sekaligus Rp 16 juta bila pertumbuhan 25%, .... atau bahkan hanya Rp 540 ribu, bila pertumbuhannya bisa 40% rata-rata setahun! 
  •  Dibutuhkan setoran tabungan tahunan sebesar Rp 26 juta bila pertumbuhan 15%, atau tabungan tahunan Rp 9 juta bila pertumbuhan 12%, atau tabungan tahunan Rp 3 juta bila pertumbuhan 25%, .... atau bahkan hanya Rp 154.000 bila pertumbuhan mencapai 40% rata-rata setahun! 
  •  Perhatikan setoran tabungan bulanannya!
Coba kita lihat financial model (tabel B), yang menerapkan strategi investasi dengan asumsi pertumbuhan 20% tetapi dengan waktu akumulasi yang berbeda-beda. Ternyata dalam pertumbuhan 20% rata-rata pertahun untuk mendapatkan Rp 13 Miliar:
  •  Gwen membutuhkan tabungan tahunan Rp 9 juta bila waktu akumulasinya 30 tahun. 
  •  Namun hanya membutuhkan Rp 3,6 juta per tahun bila waktu akumulasinya menjadi 35 tahun.
Dari Tabel A dan Tabel B, kita bisa lihat bahwa mereka yang memulai merencanakan pensiun lebih awal, akan lebih mudah. Mereka tidak perlu memaksakan diri mencari dan mencapai pertumbuhan yang  tinggi yang jelas lebih beresiko. Keuntungan dari ‘melakukan lebih awal’ adalah sangat bermakna.
Artinya, untuk mereka yang berusia muda, tidak perlu khawatir dengan angka pertumbuhan investasi yang HARUS mereka capai, justru karena usia yang masih muda, mereka mepunyai kekuatan, asalkan mereka mau memulainya lebih awal. Jadi, jangan tunda lagi, mulailah sekarang juga. Susun sebuah perencanaan keuangan, mulailah dengan memutuskan sebuah tujuan.

Tabel A
Waktu Akumulasi         30 tahun                                             TARGET: 13 Miliar (dalam Rupiah)
Pertumbuhan:
15%
20%
25%
30%
40%
Setoran Sekaligus
197.654.455
55.132.087
16.200.985
4.995.066
540.755
Tab.Tahunan
 26.176.359
 9.227.554
  3.244.213
 1.153.148
 154.508
Tab. Bulanan:
   1.866.96
    560.214
   159.647
  44.007
   3.154

Tabel B
Pertumbuhan                     20%                                                              TARGET:  Rp 13 Miliar
Waktu Akumulasi:
35
30
25
20
Tabungan Tahunan:
3.698.987
9.227.554
23.106.596
58.417.662
Tabungan Bulanan:
  207.456
560.214
   1.517.039
  4.139.534


Sumber:  Hendri Hartopo, MM MBA
www.hendrihartopo.info

2 komentar:

Silakan daftar terlebih dahulu untuk memberikan komentar.

Perencanaan Keuangan Anak Usia 23-30 Tahun

Mereka yang berusia 23-30 tahun berada dalam kelompok usia yang penuh gejolak dan emosi. Gejolak dan emosi ini akan lebih berkurang bila pa...